Pangkalpinang, Berita-Fakta – Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung (Kejati Babel) memutuskan tidak menahan Wakil Gubernur Babel Hellyana meski berkas perkaranya telah dinyatakan lengkap (P-21) oleh penyidik kepolisian. Kasus dugaan penipuan tagihan hotel ini kini diarahkan ke pendekatan Restorative Justice (RJ) untuk mencari jalan damai.
Keputusan tersebut diumumkan pada Selasa (4/11/2025). Hellyana, yang terseret sebagai tersangka, tetap bebas sambil menjalani proses hukum lanjutan.
Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Babel, Aco Ramadijaya, menjelaskan bahwa RJ dipilih setelah menilai kualitas perkara. Beberapa syarat utama yang dipenuhi antara lain: Tersangka belum pernah melakukan tindak pidana sebelumnya, Nilai kerugian relatif kecil dan Ancaman pidana ringan. “Semua itu ada tahapannya, karena ini masih memenuhi kualitas untuk bisa dilakukan RJ. Dari kualitas perkara, yang bersangkutan belum pernah melakukan tindak pidana, nilai kerugiannya, ancaman pidananya,” kata Aco kepada wartawan.
RJ bertujuan mengembalikan situasi ke kondisi semula melalui kesepakatan damai. Keberhasilan proses ini bergantung sepenuhnya pada persetujuan korban. “Apabila korban tidak bisa [setuju], maka perkara akan dilanjutkan. Harus ada dua pihak untuk RJ, terutama pihak korban, karena pemulihan,” tegas Aco.
Kejati Babel berencana menggelar mediasi antara Hellyana dan korban dalam waktu dekat. “Dalam waktu singkat-singkatnya 1-2 hari ini dipanggil. Apabila ketemu kesepakatan, sudah dilimpahkan. Nanti dipertemukan, ya mediasi,” ujarnya.
Proses tahap dua (pemeriksaan berkas) telah dilakukan untuk memastikan kesesuaian barang bukti, subjek hukum, dan kronologi perkara.
Ketika ditanya apakah ada kepentingan politik di balik penanganan kasus seorang pejabat publik, Kejati enggan berkomentar. “Kepentingan politiknya nggak ada? Saya nggak tahu, jangan dibawa ke sana,” tutup Aco.(AW/RN)
