Yogyakarta, Berita-Fakta – Sebuah insiden kekerasan dialami oleh seorang pengemudi ojek online (ojol) dan pasangannya di daerah Bantulan, Yogyakarta, pada 3 Juli 2025.
Kejadian ini berawal dari keterlambatan pengantaran pesanan akibat kemacetan dan sistem double order otomatis dari platform Shopee.
Insiden tersebut terekam dalam video yang kini viral di media sosial, menunjukkan adu mulut hingga tindakan kekerasan fisik terhadap pasangan ojol tersebut.
Rentetan dari Korban
Berdasarkan keterangan korban, kejadian bermula saat mereka mengurus keperluan di kampus dan memutuskan untuk menjalankan orderan ojol sembari menuju Ketingan dari Godean.
Setelah menyelesaikan beberapa pesanan, mereka menerima double order dari Shopee, yaitu dari Fore Coffee dan Special Sambal (SS).
Mengingat pengalaman sebelumnya bahwa pesanan SS membutuhkan waktu lama, pengemudi ojol menghubungi pelanggan Fore Coffee untuk menjelaskan situasi double order dan menanyakan apakah pesanan diburu-buru.
Namun, pelanggan merespons dengan nada ketus melalui telepon, menuntut pengantaran tepat waktu.
Sesampai di Fore Coffee, pesanan masih dalam proses, sehingga mereka harus menunggu.
Hal serupa terjadi di Special Sambal, di mana pesanan juga belum siap, memperpanjang waktu tunggu.
Meski telah menginformasikan situasi kepada pelanggan, respons pelanggan kedua semakin memanas dengan menyatakan, “Biar bintang yang berbicara,” merujuk pada penilaian di aplikasi.
Saat Pengantaran Pesanan di Bantulan, Situasi Memburuk
Jalanan macet akibat kirab budaya memaksa mereka mencari jalur alternatif, menyebabkan keterlambatan sekitar 5 menit dari estimasi Shopee.
Setibanya di lokasi, pelanggan kedua dengan nada menantang bertanya, “Mau dikasih bintang berapa, Mas?” Pengemudi menjelaskan situasi double order, tetapi pelanggan tidak menerima penjelasan tersebut.
Adu mulut terjadi, dan pasangan pengemudi berusaha menjelaskan sistem double order otomatis.
Namun, situasi memanas ketika seorang pria, diduga keluarga pelanggan, menyeret pasangan pengemudi dengan mengangkat kerah bajunya.
Dalam video yang direkam, terlihat pasangan tersebut mengalami kekerasan fisik, termasuk lecet di tangan dan wajah akibat cakaran.
Korban juga melaporkan bahwa rambutnya dijambak oleh dua pria, menyebabkan kacamata terlepas dan luka psikis.
Korban sempat mencoba merekam kejadian melalui live Instagram, tetapi terhenti karena memori ponsel penuh.
Mereka akhirnya berhasil meninggalkan lokasi setelah warga sekitar turut memisahkan keributan.
Korban berharap kasus ini diproses secara adil oleh pihak berwenang, mengingat dampak fisik dan psikis yang mereka alami.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Shopee atau kepolisian terkait insiden ini.
Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama di kalangan pengemudi ojol, yang kerap menghadapi tekanan dari sistem aplikasi dan situasi tak terduga di lapangan.











