SUNGGUH MALANG! PDI-P ‘BERKAHKAN’ PROF SAPARUDIN, Meski Kantong Pertanggungjawaban BUMD Masih Bolong di Mata Gubernur

oleh -245 Dilihat
oleh
banner 468x60

PANGKALPINANG, BERITA-FAKTA.COM – Ada-ada saja drama politik di Pangkalpinang. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan dengan segala kearifannya, Selasa kemarin (24/6/2025), akhirnya “merestui” langkah Prof. Saparudin bersama Dessy Ayutrisna untuk ‘berjuang’ di ajang Pemilihan Ulang Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang 2025. Sebuah keputusan yang tentu saja… sangat menarik.

 

banner 336x280

Bagaimana tidak menarik? Di tengah pesta pora dukungan partai, nama Prof. Saparudin atau akrab disapa Prof. Udin justru diiringi “kisah kasih” yang tak kalah seru dari masa lalu. Ingatkah kita, betapa mulianya Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, yang dengan gigihnya “mengingatkan” Prof. Udin soal laporan pertanggungjawaban BUMD PT Bumi Bangka Belitung Sejahtera (BBBS) tahun 2019?

 

Sungguh sebuah ironi yang begitu menggelitik. Gubernur Hidayat, pada Kamis (29/5/2025) lalu, terang-terangan (dan tentu saja, dengan niat yang sangat tulus) meminta sang Profesor untuk “berfokus” menyelesaikan segunung masalah laporan keuangan. Konon, ada miliaran rupiah anggaran APBD yang digelontorkan, bahkan puluhan miliar rupiah untuk program “Berkah Mart” yang namanya saja sudah bikin senyum kecut.

 

“Prof. Udin harusnya fokus selesaikan masalah-masalah ini, kan dia waktu itu Dirutnya,” ujar Hidayat kala itu, seolah menyindir dengan halus, atau mungkin tidak terlalu halus.

 

“Di aktanya (Akta Notaris) masih ada nama dia. Fokuslah selesaikan apa yang harus menjadi tanggung jawabnya, mana? Saya belum terima.” Sebuah sindiran yang begitu menohok, bukan?

 

Kini, dengan segala beban “tanggung jawab” yang masih melayang-layang entah di mana, Prof. Udin “dengan gagah berani” melenggang maju menuju kursi panas Wali Kota Pangkalpinang.

 

Tentu saja, ini hanya akan menjadi “sedikit” pertanyaan besar di benak masyarakat yang cerdas: Apakah kursi empuk wali kota ini akan menjadi pelarian dari “tumpukan kertas” yang belum beres, atau justru akan menjadi panggung baru untuk menyelesaikan “masalah-masalah kecil” tersebut?

 

Mari kita nantikan saja, apakah “kepentingan rakyat” akan benar-benar menjadi prioritas, ataukah hanya sekadar retorika manis di tengah tumpukan laporan yang belum tersentuh. Hingga berita ini ditayangkan, Prof. Udin masih dalam upaya “meditasi” untuk memberikan konfirmasi. (MJ001)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.