PANGKALPINANG, BERITA-FAKTA.COM – Sinar matahari pagi menembus celah dedaunan rimbun, memantul di permukaan air yang tenang. Di sanalah, di tepi Sungai Aik Bakung yang membelah Kelurahan Tua Tunu, Pangkalpinang, Ketua Pemuda Lintas Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Zamzam, S.Sos.I., berdiri. Ditemani oleh anggota FKUB Pangkalpinang dan tokoh-tokoh agama masyarakat setempat, ia tidak hanya beretorika, tetapi juga bertindak nyata untuk melestarikan sungai, Sabtu (26/07).
Dalam momen yang penuh makna menyambut Hari Sungai Nasional besok, Zamzam dan rombongan melakukan aksi simbolis dengan menebar 1.000 bibit ikan ke dalam sungai. Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari pesan yang ia sampaikan: bahwa menjaga sungai bukan hanya tentang kebersihan, tetapi juga tentang merawat seluruh ekosistem di dalamnya.
Sebelumnya, Zamzam juga melayangkan apresiasi mendalam terhadap kelestarian sungai yang ia saksikan langsung. Ia memuji kesadaran masyarakat setempat yang telah menjadikan sungai ini sebagai cerminan nyata dari upaya menjaga lingkungan. Airnya yang jernih, kebersihan di sekitarnya, serta ekosistem yang terjaga menjadi bukti nyata dari kerja keras dan kepedulian kolektif.
Dalam penjelasannya, Zamzam menggambarkan sungai sebagai “urat nadi kehidupan” yang tak tergantikan. Ia menyiratkan bagaimana sungai tidak hanya sekadar aliran air, tetapi juga sumber kehidupan yang mengairi ladang, menyediakan air bersih, dan menjadi rumah bagi berbagai makhluk hidup.
Pesannya tak hanya berhenti di situ. Ia mengajak seluruh generasi muda, sebagai garda terdepan perubahan, untuk mencontoh apa yang telah dilakukan di Sungai Aik Bakung.
“Sungai ini adalah model percontohan.Keindahan dan kebersihannya membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat bisa menghasilkan dampak yang luar biasa. Jika semua sungai dirawat seperti ini, kita tidak hanya menjaga alam, tetapi juga berinvestasi pada masa depan generasi penerus.” tegas Zamzam.
Melalui peringatan Hari Sungai Nasional ini, Zamzam berharap pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan akan terus mengalir, sama seperti aliran sungai itu sendiri. Ia ingin setiap orang menyadari bahwa menjaga kebersihan sungai berarti menjaga kehidupan itu sendiri, dan dengan sungai yang lestari, keberlanjutan masa depan akan selalu terjamin. (GV004)











