PANGKALPINANG, BERITA-FAKTA.COM – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pangkalpinang, H. Firmantasi, S.Ag., M.H., memimpin rapat penting untuk Pengisian Rencana Strategis (Renstra) tahun 2025-2029. Rapat ini berlangsung di ruang Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU) pada Senin, 15 September 2025.
Rapat ini digelar dalam rangka penyusunan program kerja strategis yang akan menjadi pedoman bagi seluruh unit kerja di lingkungan Kemenag Kota Pangkalpinang selama lima tahun ke depan. Renstra ini diharapkan dapat mendukung visi dan misi Kementerian Agama secara nasional serta disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Dalam arahannya, Firmantasi menekankan pentingnya kolaborasi dan masukan dari seluruh elemen yang hadir. “Renstra ini harus disusun secara komprehensif dan akuntabel. Setiap program yang kita rancang harus efektif dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa penyusunan Renstra ini merupakan langkah krusial untuk memastikan setiap target dan capaian kerja dapat terukur dengan jelas.
Salah satu agenda utama yang dibahas adalah penyesuaian Indikator Kinerja berdasarkan cascading terbaru. Penyesuaian ini krusial untuk memastikan bahwa setiap program dan kegiatan yang direncanakan selaras dengan target kinerja yang ditetapkan oleh pusat, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal dan terukur.
Rapat dihadiri oleh Kasubbag Tata Usaha, Eyde Tusewijaya, S.E., M.M., serta para Kepala Seksi (Kasi) dan Penyelenggara. Selain itu, turut hadir juga para Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta tim Reformasi Birokrasi (RB) dan Zona Integritas (ZI). Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan komitmen Kemenag Pangkalpinang dalam melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses perencanaan strategis.
Rapat berjalan dengan lancar dan diwarnai diskusi yang konstruktif. Berbagai usulan dan ide dari peserta rapat dicatat untuk kemudian diintegrasikan ke dalam dokumen Renstra. Diharapkan, dengan sinergi ini, Renstra Kemenag Kota Pangkalpinang 2025-2029 dapat menjadi panduan yang solid dalam mewujudkan pelayanan prima di bidang keagamaan dan pendidikan. (M3L)
