Bangka, Berita-Fakta.com — Kembali berbagi kepada masyarakat lingkungan Rambak, Harum wangi tercium tersebar begitulah ungkapan dari salah satu warga.
Bantuan berupa sembako untuk masyarakat sekitar lingkungan Rambak pun menjadi bukti nyata dari jerih payah kelompok wisata Batu Tunggal.
Walaupun diterpa angin barat pun menjadi kedua kalinya, isu tak sedap pun menjadi pengingat untuk pihak terkait maupun Pokdarwis Lingkungan Rambak.
Asal Usul Penamaan Batu Tunggal
Pantai Batu Tunggal di Lingkungan Rambak, Bangka, yang dulunya merupakan kawasan hutan dan bekas tambang yang kumuh.
Bahkan kini bertransformasi menjadi destinasi wisata unggulan berkat pengelolaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Nama Batu Tunggal diambil dari formasi batu unik di pantai ini yang menyerupai Gunung Krakatau, menjadikannya daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Pemberdayaan Ekonomi melalui Pokdarwis
Ali Ulama, Kaling Rambak, mengungkapkan bahwa kehadiran Pokdarwis telah membuka peluang kerja baru bagi warga sekitar.
“Kami bersyukur atas keuntungan dari pengelolaan pantai ini. Meski belum besar, kami rutin berbagi setiap tiga bulan sekali, dan ini sudah kali ketiga. Pokdarwis Lingkungan Rambak menunjukkan semangat dan kepedulian nyata,” ujar Ali.
Selain itu, kegiatan berbagi bulanan juga dilakukan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.
Kegiatan Berbagi dan Visi Pengembangan
Ketua Pokdarwis Lingkungan Rambak, Sulaiman Jaya, menjelaskan bahwa kegiatan berbagi rezeki dilakukan secara tulus untuk kepentingan lingkungan.
“Kami telah tiga kali membagikan 150 kampil bantuan untuk 25 kepala keluarga secara bergilir. Dengan izin pengelolaan pantai yang telah kami peroleh, kami sangat berterima kasih.”kata Sulaiman.
Bahkan ia optimistis pantai ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat maupun naik kelas.
Peran TNI dalam Pembinaan Masyarakat
Kepala Babinsa Lingkungan Rambak, Serda Rahman, menegaskan komitmen TNI dalam mendukung inisiatif masyarakat.
“Kami mengacu pada aturan yang berlaku dan berperan sebagai pelopor dalam pembinaan wilayah. Meski kawasan ini dulunya hutan, kami melihat potensi geodemografis yang besar. Kami mengedukasi warga untuk mengubah pola pikir, bahwa ini adalah aset bersama,” jelas Rahman.
Dalam lima bulan terakhir, Babinsa aktif mendampingi pembangunan sarana dan prasarana di Pantai Batu Tunggal menjadi primadona.
“Kami mulai bergerak menuju kemandirian, tetapi kami masih membutuhkan bimbingan pemerintah,” tambahnya.
Menuju Destinasi Wisata Unggulan dan Naik Kelas
Kerja sama antara Pokdarwis, masyarakat, dan Babinsa telah menjadikan Pantai Batu Tunggal tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga simbol pemberdayaan masyarakat.
Dengan pengelolaan yang semakin profesional, pantai ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan warga dan menjadi kebanggaan Bangka.











